Beberapa bulan ini Jogja panas, cuacanya menjadi gerah. Bagi saya yang bekerja di rumah tanpa menggunakan AC (air conditioner), kondisi ini sedikit banyak menggangu aktivitas kerja. Badan keringatan, baju menjadi lembap, kadang-kadang menimbulkan bau yang kurang sedap. Seringkali muncul pemikiran, bagaimana ya rasanya bekerja di tempat yang dingin?

Singkat cerita, saya menemukan sebuah promosi dari hostel bernama Tani Jiwo di area di Dieng. Tema promosi yang diusung oleh Tani Jiwo adalah WFD alias Work From Dieng.

_Tani%20Jiwo

Dieng atau dikenal dengan nama lain Dieng Plateau merupakan sebuah dataran tinggi yang terletak di kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara. Dieng juga dikenal sebagai tempat wisata yang memiliki beberapa destinasi menarik, sebut saja Telaga Warna, Candi Arjuna, Kawah Sikidang, Telaga Merdada, dan lain sebagainya. Selain itu, Dieng juga dikenal sebagai produsen buah dan olahannya yang hanya tumbuh di dataran tinggi, carica namanya.

Sebelumnya, saya sudah beberapa kali ke Dieng dengan tujuan utama berwisata. Kali ini, di tahun ini, saya mencoba untuk ke Dieng lagi dengan tujuan utama pindah tempat tidur dan bekerja dengan suasana tempat wisata dan dinginnya cuaca. Dan pada akhirnya, saya memilih Tani Jiwo hostel sebagai tempat bermalam dengan beberapa alasan berikut.

Suasana yang Dingin di Dataran Tinggi

Bagi saya, membuat badan hangat di cuaca dingin lebih mudah dibanding membuat kondisi badan merasa sejuk di cuaca nan gerah.

Seperti yang saya ungkapkan di awal, saya ingin bekerja dari tempat dengan suasana dingin. Dieng sudah dingin by default, di pagi hari cuacanya bisa mencapai 14 derajat celcius. Ini menjadi tantangan serta pengalaman tersendiri bagi saya bekerja dalam suasanya yang benar-benar baru.

Harga Promosi

Dalam promonya, Tani Jiwo menawarkan paket menginap selama seminggu seharga Rp300.000 per orang untuk kamar dormitory. Selain paket menginap seminggu, juga tersedia paket menginap selama dua minggu dengan harga Rp600.000 dan paket menginap selama satu bulan dengan harga Rp1.000.000. Semua paket menginap sudah termasuk sarapan setiap hari dengan pilihan menu nasi goreng atau roti telur. Kurang hemat apa kalau ambil paket ini?

Dormitory

Paket WFD: Work From Dieng hanya tersedia sampai dengan 31 Desember 2021. Untuk harga normal dormitory, berkisar di harga Rp130.xxx per single bed per malam apabila memesan melalui tiket.com.

Harga jauh lebih murah apabila memesan langsung di hostel walau tanpa promo Work From Dieng.

Fasilitas Lengkap untuk Bekerja

Ketika mengajak pekerja untuk berpindah lokasi menginap di tempatnya, Tani Jiwo sudah pasti menyiapkan fasilitas yang mendukung tamunya untuk bekerja dengan nyaman dengan menyediakan fasilitas layaknya bekerja di kantor.

  • Meja kerja dan kursi? Ada.
  • Colokan listrik? Disediakan.
  • Koneksi internet? Sudah pasti ada.

Tani%20Jiwo-Workspace

Bahkan, tersedia juga dapur umum beserta alat masak yang dapat digunakan oleh tamu. Tidak hanya itu, juga tersedia air minum berupa teh atau kopi yang dapat dibuat sendiri oleh para tamu.

Ada satu hal lagi yang disediakan oleh Tani Jiwo dan jarang ada di hostel/hotel lain, yaitu sepeda. Ada dua buah sepeda yang dapat digunakan secara gratis oleh tamu.

Sepeda%20Tani%20Jiwo

Berada di Lingkaran Tempat Wisata

Walau tujuan utama saya ke Dieng hanya untuk pindah tidur dan tetap bekerja, kadang-kadang saya ingin juga mengunjungi beberapa tempat wisata untuk sekadar menyegarkan mata dan pikiran.

Sebut saja Candi Arjuna, lokasinya tidak jauh dari Tani Jiwo dan bisa diakses hanya dengan berjalan kaki.

Telaga%20Merdada

Tempat wisata lain yang mungkin menarik dikunjungi sembari berjalan di pagi hari adalah Telaga Merdada atau Bukit Sipandu. Kalau punya waktu luang lebih, bisa juga mendaki gunung Prau yang konon katanya ramah untuk pendaki pemula.

Apa yang Kurang?

Setelah dua kali menginap di Tani Jiwo hostel, ada banyak fasilitas yang tersedia, seperti dapur umum, kamar mandi bersih + air panas, ruang kamar dan kerja nyaman, serta petugas hostel yang ramah.

Satu hal yang saya rasa kurang dari Tani Jiwo adalah tidak tersedianya tempat untuk menjemur pakaian. Sebenarnya, tempat untuk mencuci pun tidak tersedia, maka sebagai gantinya disediakan jasa binatu dengan biaya tambahan. Walau saya bisa menggunakan jasa binatu untuk cuci dan jemur, saya tetap butuh tempat untuk menjemur barang lain di kondisi tertentu, menjemur sepatu yang kebasahan setelah dipakai untuk mendaki gunung Prau misalnya.